Lama terlelap di dunia maya. Otak kosong, pikiran melayang, kaku sekujur tubuh. Semuanya hampir saja habis ditelan waktu. Tapi masih bisa diselamatkan.
Sepenggal kisah sebelumnya telah menenggelamkan sepucuk harapan yang tampaknya bahagia. Marah, dendam, kecewa, iri, bahkan bisa terpecah-pecah lagi.
Tiga tahun cukup diakhiri dengan kehancuran. Pelajaran "setia" tuh ga sanggup buat pertahanin semuanya. Percuma pula ada "sabar" yang nantinya juga bisa jadi bumerang buat diri sendiri. Kalo dipertimbangkan lagi, ini semua tuh jadi awal gue buat gimana bersikap lebih hati-hati lagi ke depannya.
"Percaya" juga percuma. Buat apa percaya ma orang yang bahkan dirinya sendiri pun gak pernah dipedulikan.
Egois emang jadi faktor utama. Mungkin orang lain akan merasa kurang hebat apabila yg ia miliki itu cuma satu. Intinya tuh manusia gak akan pernah merasa puas.
Gue juga gitu kok. Ngembangin hal baru itu gak gampang. Butuh penyesuaian diri yang cukup lama. Berusaha untuk ngelupain hal pahit yg kemaren juga gak mudah. Itu sama halnya kamu maksain diri kamu buat minum beras kencur seember. Kalau kepercayaan udah terlanjur dikhianati, hati bisa apa????
Dendam cm bikin tambah sakit, iri juga cuma bikin si hati lebih ancur lagi, kecewa apa lagi, mungkin si hati bakalan lebur kayak bubur kertas.
Sempat ngerasa sih, separuh nyawa gue tuh ilang entah kemana. Mood ancur berantakan. Jadi gak konsentrasi dan gak tanggung jawab lagi ama pekerjaan. Namun setelah dipikir-pikir lagi, kok gue bego amat ya, sampe segitunya gue bertindak. Dan gue sadar, sikap gue itu cm bikin dia tambah bangga dengan kelakuan bodohnya.
7 bulanan lah pikiran gue kayak gitu. Sesaat butuh seseorang yang bener-bener tulus mau hibur gue. VL kirimin gue malaikat. Koko gue itu emang paling ngertiin gue. Di saat gue merasa sangat terpuruk, di saat itulah Gio hadir.
Baru kali itu gue ngerasain tulusnya hati orang yang bener-bener mau bantuin gue. Gak kayak yang lain deh, bisanya cuma jadi cerita di belakang.
Gio is the best lah..
Setelah ketemu dia, hidup gue berubah! cerita lama udah gue buang ke laut buat makanan hiu.
Masalah ini bikin gue jadi lebih dewasa. Sekarang gue jadi lebih tau nempatin "Setia, Sabar, dan Percaya" pada posisi yang sebenarnya.
it's AWESOME !!!!!
sepeninggalnya cerita lama
Tolong Kembalikan Senyumku
Setelah perdebatan itu, senyum ini langsung memudar. Entah butuh waktu berapa lama untuk bisa tersenyum seperti dulu lagi. Senyum yang sekarang hanya pemaksaan dari dalam hati. Takut membuat orang cemas dengan raut wajah yang sesungguhnya.
Entah sudah berapa banyak air mata yang keluar dari mata ini. Batin ini terlalu lelah untuk menangis. Rindu dengan kisahku yang dulu. Jauh sebelumnya saat belum mengenal pacaran CINTA.
Tuhan telah menjawab doaku. Tapi sampai saat inipun masih tetap bingung bagaimana memulai hidup yang baru.
Hidup penuh sandiwara sangat tidak menyenangkan.
Tolong kembalikan senyumku!
Bantu aku untuk menemukan duniaku yang sesungguhnya.
#dedicated to someone who made my smile gone
when you say nothing at all
menatap kebencian
Aku berdiri disini menatap derasnya kehidupan
Jangan berikan kelemahan untukku menatap dunia ini
hati-hati polos itu kini sudah dipenuhi kebencian
Sulitnya Memadamkan Api Kebencian.
Dalam nurani kebencian, EGO semakin merajalela.
aku, dia, dan mereka
aku merindukan DIA.
DIA merindukan mereka.
mereka yang tak bisa dipisahkan oleh apapun.
sebuah kisah yang sulit untuk diakhiri.